Adalah seorang senopati pimpinan pasukan kerajaan Mataram pada waktu pemerintahan Raden Patah, dimana setelah menjalani peperangan yang panjang mengusir penjajah belanda di Batavia, ternyata pasukannya kalah dan dibuat kocar-kacir oleh Belanda, dan keberadaan sang senopati sangat dicari oleh pihak Belanda disamping memiliki pengaruh besar, dan memiliki kesaktian mandraguna, juga mempunyai siasat perang yang sangat membahayakan pihak penjajah Belanda.
Sang Senopati adalah juga seorang pertapa, maka ketika seluruh pasukannya cerai berai, kemudian ia bersembunyi disuatu tempat dataran yang agak tinggi, disekeliling tempat tersebut selalu digenangi air sehingga masyarakat menyebutnya dengan PEPULO, (Blok Pulo). Senopati tersebut bertapa dibawah pohon-pohon yang besar dan rindang, Pohon Kesambi, Pohon Asem, dan Pohon Rengas (Yen ngadepi masalah disambi bari mesem lan aja ringas = hadapi masalah dengan senyum dan jangan panik). Karena lamanya waktu dalam pertapaan tanpa terasa seluruh tubuhnya tertutup oleh akar dan ranting pohon kesambi. sampai pada suati hari seorang pencari kayu yang bernama Jemirah mendapatinya ketika Jemirah mengambil ranting kayu bakar yang ternyata menutupi tubuh Senopati yang sedang bertapa. Kemudian Jemirah menyiram tubuh pertapa dengan harapan agar ia sadar dan setelah siuman Jemirah memberi minum pertapa itu, lalu Senopati pertapa itu siuman.
Setelah Senopati pertapa itu siuman, Jemirah si pencari kayu bakar bertanya kepada pertapa tersebut tentang identitasnya, akan tetapi sang pertapa tidak menjawab, hanya saja dia mengamanatkan bahwa sumber air yang membuatnya siuman dan sembuh segar kembali dinamakan TAMBA GEDE, yang artinya obat mujarab. Tempat sumber air yang sekarang menjadi sebuah sumur sekarang dikenal dengan nama TAMBI GEDE, dan masyarakat setempat masih memperingati peristiwa tersebut setiap tahun dengan mengadakan acara BARITAN dengan menampilkan pertunjukan wayang kulit semalam suntuk.
Senopati Pertapa tersebut kemudian memilih tinggal disitu dan bercocok tanam setelah sebelumnya membabat hutan di sekelilingnya dan membuat tempat tinggal serta pemukiman. Senopati Pertapa dianggap sebagai pendiri dan pemimpin masyarakat sehingga terbentuk sebuah desa yaitu Desa Tambi yang berasal dari kata Tamba (obat).
Sampai suatu ketika Jemirah mengantar seorang prajurit yang membawa baju besi dan topi baja menemui Senopati Pertapa yang sekarang bernama Buyut Tambi, dan ternyata prajurit itu adalah mantan ajudannya ketika dulu Buyut Tambi menjadi Senopati Mataram. Akhirnya Buyut Tambi, Buyut Jemirah, dan Buyut Waja (karena membawa baju besi dan topi baja) bersama-sama membangun pemukiman dan tempat bercocok tanam bersama di Desa Tambi. mereka berkeluarga dan ber-anak pinak.
Desa Tambi tumbuh menjadi perkampungan besar dan potensial dari segi ekonomi hal ini menjadikan Desa Tambi banyak didatangi penduduk dari daerah lain untuk tujuan berdagang, tapi diwaktu yang bersamaan wilayah ini juga kerap dilanda keresahan akan tindak kejahatan dan perampokan. Akhirnya sang pemuka masyarakat mengadakan sayembara: siapapun yang bisa menangkap perampok dan menjaga keamanan maka akan di angkat sebagai KUWU (Kepala Desa).
Pada waktu itu Ki Raden Angres Senggiling (dari Plumbon Cirebon) menyatakan diri sanggup memegang tugas tersebut. Dan tak lebih dari 9 hari, Ki Raden Angres berhasil menangkap penjahat-penjahat itu dan mengikatnya di pohon Gayam, dan pohon Asem. Atas keberhasilan Ki Raden Angres Senggiling itu lalu masyarakat mengangkatnya menjadi Kuwu di Desa tambi tersebut. Ki Raden Angres, anaknya, dan cucunya jadi Kuwu di Desa Tambi, tapi setelah Indonesia merdeka, pemilihan Kuwu dipilih secara demokratis melalui Pemilu.
Penulis adalah Penduduk Desa Tambi
Rumah tinggal penulis berjarak 50 meter dari Tambi Gede
Sumber:
- Buku Sejarah Kecamatan Sliyeg
- Guru Toso (cicit Raden Angres Senggiling)
- Kunci Dasta (Cicit Mbah Buyut Tambi)
- Bapa Agung (Juragan Pande Besi, Produksi alat-alat pertanian jaman dulu)
Senopati Pertapa tersebut kemudian memilih tinggal disitu dan bercocok tanam setelah sebelumnya membabat hutan di sekelilingnya dan membuat tempat tinggal serta pemukiman. Senopati Pertapa dianggap sebagai pendiri dan pemimpin masyarakat sehingga terbentuk sebuah desa yaitu Desa Tambi yang berasal dari kata Tamba (obat).
Sampai suatu ketika Jemirah mengantar seorang prajurit yang membawa baju besi dan topi baja menemui Senopati Pertapa yang sekarang bernama Buyut Tambi, dan ternyata prajurit itu adalah mantan ajudannya ketika dulu Buyut Tambi menjadi Senopati Mataram. Akhirnya Buyut Tambi, Buyut Jemirah, dan Buyut Waja (karena membawa baju besi dan topi baja) bersama-sama membangun pemukiman dan tempat bercocok tanam bersama di Desa Tambi. mereka berkeluarga dan ber-anak pinak.
Desa Tambi tumbuh menjadi perkampungan besar dan potensial dari segi ekonomi hal ini menjadikan Desa Tambi banyak didatangi penduduk dari daerah lain untuk tujuan berdagang, tapi diwaktu yang bersamaan wilayah ini juga kerap dilanda keresahan akan tindak kejahatan dan perampokan. Akhirnya sang pemuka masyarakat mengadakan sayembara: siapapun yang bisa menangkap perampok dan menjaga keamanan maka akan di angkat sebagai KUWU (Kepala Desa).
Pada waktu itu Ki Raden Angres Senggiling (dari Plumbon Cirebon) menyatakan diri sanggup memegang tugas tersebut. Dan tak lebih dari 9 hari, Ki Raden Angres berhasil menangkap penjahat-penjahat itu dan mengikatnya di pohon Gayam, dan pohon Asem. Atas keberhasilan Ki Raden Angres Senggiling itu lalu masyarakat mengangkatnya menjadi Kuwu di Desa tambi tersebut. Ki Raden Angres, anaknya, dan cucunya jadi Kuwu di Desa Tambi, tapi setelah Indonesia merdeka, pemilihan Kuwu dipilih secara demokratis melalui Pemilu.
Penulis adalah Penduduk Desa Tambi
Rumah tinggal penulis berjarak 50 meter dari Tambi Gede
Sumber:
- Buku Sejarah Kecamatan Sliyeg
- Guru Toso (cicit Raden Angres Senggiling)
- Kunci Dasta (Cicit Mbah Buyut Tambi)
- Bapa Agung (Juragan Pande Besi, Produksi alat-alat pertanian jaman dulu)
Aku bangga jadi anak putu ne Buyut Tambi
BalasHapusSekien ws langka Baritan ya
BalasHapusKena kualat ..
BalasHapusBy : ank boejed
Mba byut tamby gk pnya ank atw cicit...n yg ad cma nga'ula ning ning byut tamby...
BalasHapusKlw bikin cerita yg jelas !!!!
BY : dedy boejed
Mba byut tamby gk pnya ank atw cicit...n yg ad cma nga'ula ning ning byut tamby...
BalasHapusKlw bikin cerita yg jelas !!!!
BY : dedy boejed
Kena kualat ..
BalasHapusBy : ank boejed
Kena kualat ..
BalasHapusBy : ank boejed